20 Juni 2017
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 19 Juni 2017 ditutup menguat 0,32% pada level 5741. Saham sektor perdagangan menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp51,2 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dimana indeks Dow Jones dan S&P500 mencapai rekor tertinggi, yang dipicu oleh penguatan pada saham yang pro pertumbuhan seperti teknologi dan perbankan setelah tumbuhnya optimisme akan ekonomi karena komentar positif dari beberapa pejabat The Fed. Presiden The Fed New York menyatakan meskipun inflasi relatif rendah namun akan meningkat seiring dengan kenaikan upah pekerja karena pasar tenaga kerja yang berlanjut membaik, sehingga The Fed akan dapat melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap. Dollar AS menguat pada level tertinggi terhadap yen Jepang. Sedangkan harga emas mengalami koreksi karena potensi berlanjutnya kenaikan suku bunga The Fed sehingga mengurangi permintaan akan emas. Selanjutnya pasar juga akan menantikan komentar para pejabat The Fed yang dijadwalkan akan mendominasi pada pekan ini. Sementara itu harga minyak mentah kembali melemah akibat berlanjutnya penambahan pengeboran minyak di AS.Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5700 - 5780
News & Analysis
KMTR Akan Relokasi Pabrik di Langkat dan Lampung
PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) akan merelokasi pabrik yang ada di kawasan Langkat, Sumatera Utara dan Lampung. Setidaknya, dana belanja modal (capex) sebesar Rp100 miliar yang akan dikeluarkan perseroan dalam merealisasikan hal tersebut. Relokasi pabrik sejalan dengan rencana perseroan dalam meningkatkan volume produksi. Dengan merelokasi dua pabrik ke lokasi yang besar, maka kapasitas produksi crumb rubber processor dapat mencapai 780 ribu ton. Dengan manargetkan produksi 500 ribu ton di harga asumsi karet USD1,5 per kilogram (kg), maka pendapatan dapat mencapai USD800 juta sepanjang 2017. Meningkat dibanding tahun lalu dengan volume 440 ribu ton dan pendapatan sekitar USD600 juta. Pertumbuhan laba ditargetkan sebesar 50% menjadi Rp300 miliar di tahun ini, dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp210 miliar.
CPIN Resmi Batalkan Rencana Akuisisi Sevel
PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN) melalui anak usahanya PT Charoen Pokhpand Restu Indonesia (CPRI) telah menyampaikan surat pemberitahuan pengakhiran perjanjian kepada Modern Sevel Indonesia (MSI) anak usaha PT Modern Internasional Tbk (MDRN). Dengan pengiriman surat resmi tersebut maka CPRI berdasarkan pasal 3.3 Perjanjian akuisisi sudah tidak terikat lagi untuk melanjutkan transaksi tersebut karena perjanjian akuisisi menjadi tidak berlaku. Berdasarkan pasal 3.3 Perjanjian Akuisisi disebutkan apabila salah satu prasyarat sebelum tanggal 17 Juni 2017 tidak terpenuhi maka CPRI selaku pembeli tidak terikat lagi.
RUPS MEDC Setujui Perpanjangan Pelaksanaan Rights Issue dan Stock Split
RUPS PT Medco Energi Tbk (MEDC) menyetujui memperpanjang periode pelaksanaan program Rights Issue yang telah disetujui sebelumnya di tahun 2016 dan juga menyetujui rencana pemecahan nominal saham dengan perbandingan 4:1. RUPS juga menyetujui beberapa hal yaitu Laporan Tahunan 2016 dan Audit Konsolidasi Laporan Keuangan 2016, Penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit laporan keuangan Perusahaan untuk buku 31 Desember 2017 dan Remunerasi Tetap Direksi (BOD) dan Dewan Komisaris (BOC) untuk periode Januari-Desember 2017.
DSSA Dapat Pinjaman USD34 Juta
PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) menandatangani perjanjian pinjaman senilai USD34 juta dengan PT Sarana Multi Infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan modal kerja. Pinjaman tersebut memiliki jangka 7 tahun dengan suku bunga LIBOR 1 bulan ditambah 4,55% per tahun. Pinjaman tersebut dijamin antara lain oleh aset tetap perseroan. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja perseroan dan anak perusahaan. Fasilitas pinjaman tersebut akan meningkatkan rasio utang terhadap ekuitas perseroan, tetapi tidak signifikan. Dengan adanya fasilitas pinjaman tersebut akan memperlancar kegiatan operasional perseroan dan anak perusahaan.
GPRA Anggarkan Capex Rp370 Miliar
PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) menganggarkan belanja modal senilai Rp370 miliar untuk menyelesaikan sejumlah proyek dan menambah cadangan lahan tahun ini. Nilai belanja modal ini meningkat 32% dibandingkan alokasi tahun lalu yang senilai Rp280 miliar. Rencananya, kebutuhan tersebut akan dipenuhi dari ekuitas dan pinjaman bank, dengan komposisi masing-masing 50%. Perseroan masih bernegosiasi dengan sejumlah perbankan untuk memperoleh pinjaman. Perseroan berharap pada kuartal ketiga tahun ini pinjaman tersebut bisa dicairkan.
ADHI Terbitkan Obligasi Rp3,5 Triliun
PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) menerbitkan obligasi dengan jangka waktu selama 5 tahun dan bunga sebesar 9,25%. Obligasi ini memiliki nilai nominal sebesar Rp 3,5 triliun. Obligasi ini akan digunakan oleh ADHI untuk membiayai refinancing utang sebesar Rp 500 miliar. Selain itu ADHI juga berencana untuk menggunakan dana ini untuk ekspansi anak usaha sebesar Rp 800 miliar. Sisanya akan digunakan untuk membiayai beberapa proyek seperti Light rail Transite (LRT) dan Transite Oriented Development (TOD)
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 14800. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14650-14950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 14950
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali ditutup menguat pada level 10150. Pergerakan saham SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9950-10150.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 10150
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 6550. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6475-6625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 6625
INTP
Pada perdagangan kemarin saham INTP menguat ditutup di 18250. Pergerakan saham INTP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18050-18450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 18450
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 12475. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 12350-12550.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 12550
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1590. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1575-1605.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 1605
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2660. Pergerakan saham SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2630-2690.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2690
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 19 Juni 2017 ditutup menguat 0,32% pada level 5741. Saham sektor perdagangan menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp51,2 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dimana indeks Dow Jones dan S&P500 mencapai rekor tertinggi, yang dipicu oleh penguatan pada saham yang pro pertumbuhan seperti teknologi dan perbankan setelah tumbuhnya optimisme akan ekonomi karena komentar positif dari beberapa pejabat The Fed. Presiden The Fed New York menyatakan meskipun inflasi relatif rendah namun akan meningkat seiring dengan kenaikan upah pekerja karena pasar tenaga kerja yang berlanjut membaik, sehingga The Fed akan dapat melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap. Dollar AS menguat pada level tertinggi terhadap yen Jepang. Sedangkan harga emas mengalami koreksi karena potensi berlanjutnya kenaikan suku bunga The Fed sehingga mengurangi permintaan akan emas. Selanjutnya pasar juga akan menantikan komentar para pejabat The Fed yang dijadwalkan akan mendominasi pada pekan ini. Sementara itu harga minyak mentah kembali melemah akibat berlanjutnya penambahan pengeboran minyak di AS.Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5700 - 5780
News & Analysis
KMTR Akan Relokasi Pabrik di Langkat dan Lampung
PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) akan merelokasi pabrik yang ada di kawasan Langkat, Sumatera Utara dan Lampung. Setidaknya, dana belanja modal (capex) sebesar Rp100 miliar yang akan dikeluarkan perseroan dalam merealisasikan hal tersebut. Relokasi pabrik sejalan dengan rencana perseroan dalam meningkatkan volume produksi. Dengan merelokasi dua pabrik ke lokasi yang besar, maka kapasitas produksi crumb rubber processor dapat mencapai 780 ribu ton. Dengan manargetkan produksi 500 ribu ton di harga asumsi karet USD1,5 per kilogram (kg), maka pendapatan dapat mencapai USD800 juta sepanjang 2017. Meningkat dibanding tahun lalu dengan volume 440 ribu ton dan pendapatan sekitar USD600 juta. Pertumbuhan laba ditargetkan sebesar 50% menjadi Rp300 miliar di tahun ini, dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp210 miliar.
CPIN Resmi Batalkan Rencana Akuisisi Sevel
PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN) melalui anak usahanya PT Charoen Pokhpand Restu Indonesia (CPRI) telah menyampaikan surat pemberitahuan pengakhiran perjanjian kepada Modern Sevel Indonesia (MSI) anak usaha PT Modern Internasional Tbk (MDRN). Dengan pengiriman surat resmi tersebut maka CPRI berdasarkan pasal 3.3 Perjanjian akuisisi sudah tidak terikat lagi untuk melanjutkan transaksi tersebut karena perjanjian akuisisi menjadi tidak berlaku. Berdasarkan pasal 3.3 Perjanjian Akuisisi disebutkan apabila salah satu prasyarat sebelum tanggal 17 Juni 2017 tidak terpenuhi maka CPRI selaku pembeli tidak terikat lagi.
RUPS MEDC Setujui Perpanjangan Pelaksanaan Rights Issue dan Stock Split
RUPS PT Medco Energi Tbk (MEDC) menyetujui memperpanjang periode pelaksanaan program Rights Issue yang telah disetujui sebelumnya di tahun 2016 dan juga menyetujui rencana pemecahan nominal saham dengan perbandingan 4:1. RUPS juga menyetujui beberapa hal yaitu Laporan Tahunan 2016 dan Audit Konsolidasi Laporan Keuangan 2016, Penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit laporan keuangan Perusahaan untuk buku 31 Desember 2017 dan Remunerasi Tetap Direksi (BOD) dan Dewan Komisaris (BOC) untuk periode Januari-Desember 2017.
DSSA Dapat Pinjaman USD34 Juta
PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) menandatangani perjanjian pinjaman senilai USD34 juta dengan PT Sarana Multi Infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan modal kerja. Pinjaman tersebut memiliki jangka 7 tahun dengan suku bunga LIBOR 1 bulan ditambah 4,55% per tahun. Pinjaman tersebut dijamin antara lain oleh aset tetap perseroan. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja perseroan dan anak perusahaan. Fasilitas pinjaman tersebut akan meningkatkan rasio utang terhadap ekuitas perseroan, tetapi tidak signifikan. Dengan adanya fasilitas pinjaman tersebut akan memperlancar kegiatan operasional perseroan dan anak perusahaan.
GPRA Anggarkan Capex Rp370 Miliar
PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) menganggarkan belanja modal senilai Rp370 miliar untuk menyelesaikan sejumlah proyek dan menambah cadangan lahan tahun ini. Nilai belanja modal ini meningkat 32% dibandingkan alokasi tahun lalu yang senilai Rp280 miliar. Rencananya, kebutuhan tersebut akan dipenuhi dari ekuitas dan pinjaman bank, dengan komposisi masing-masing 50%. Perseroan masih bernegosiasi dengan sejumlah perbankan untuk memperoleh pinjaman. Perseroan berharap pada kuartal ketiga tahun ini pinjaman tersebut bisa dicairkan.
ADHI Terbitkan Obligasi Rp3,5 Triliun
PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) menerbitkan obligasi dengan jangka waktu selama 5 tahun dan bunga sebesar 9,25%. Obligasi ini memiliki nilai nominal sebesar Rp 3,5 triliun. Obligasi ini akan digunakan oleh ADHI untuk membiayai refinancing utang sebesar Rp 500 miliar. Selain itu ADHI juga berencana untuk menggunakan dana ini untuk ekspansi anak usaha sebesar Rp 800 miliar. Sisanya akan digunakan untuk membiayai beberapa proyek seperti Light rail Transite (LRT) dan Transite Oriented Development (TOD)
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 14800. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14650-14950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 14950
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali ditutup menguat pada level 10150. Pergerakan saham SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9950-10150.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 10150
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 6550. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6475-6625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 6625
INTP
Pada perdagangan kemarin saham INTP menguat ditutup di 18250. Pergerakan saham INTP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18050-18450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 18450
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 12475. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 12350-12550.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 12550
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1590. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1575-1605.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 1605
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2660. Pergerakan saham SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2630-2690.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2690
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-06-20 07:05:21 (GMT +7)